Info Terbaru 2022

Makalah Pesan Yang Tersirat Tangisan, Cita-Cita Dan Doa Dalam Film “Di Bawah Lindungan Ka’Bah”

Makalah Pesan Yang Tersirat Tangisan, Cita-Cita Dan Doa Dalam Film “Di
Bawah Lindungan Ka’Bah”
Makalah Pesan Yang Tersirat Tangisan, Cita-Cita Dan Doa Dalam Film “Di
Bawah Lindungan Ka’Bah”
Hikmah Tangisan, Harapan dan Doa
dalam Film “Di Bawah Lindungan Ka’bah”

Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah :Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Primi Rohimi, S.Sos
nilai keislaman yang memuat kebaikan dan kebijakan di dalamnya Makalah Hikmah Tangisan, Harapan dan Doa dalam Film “Di Bawah Lindungan Ka’bah”


Oleh :
Kanang                                : 412024

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN DAKWAH (BPI)
TAHUN 2013
Hikmah Tangisan, Harapan dan Doa
dalam Film “Di Bawah Lindungan Ka’bah”
Oleh kanang

BAB 1
I.   Latar Belakang
a.    Pendahuluan
Film di bawah lindungan ka’bah ini banyak sekali mengandung unsur-unsur islam secara mendalam, artinya banyak sekali nilai-nilai keislaman yang memuat kebaikan dan kebijakan di dalamnya. guna untuk memperlihatkan teladan kepada umat muslim yang lain, bahwa islam itu agama yang santun dan gampang di terima. film ini juga menceritakan perihal sebuah hubungan asmara yang kondisinya sangat jauh berbeda dengan kondisi sekarang. lantaran dalam islam sendiri cinta itu tidak ada pembahasanya, Namun, yang ada hanya ta’aruf yaitu berkenalan. berkenalan sendiri juga ada batasan-batasannya. dan juga nilai kesabaran yang menjadi ujung tombak kisah ini. di dalam islam sendiri juga menjelaskan banyak sekali perihal citra sekaligus klarifikasi nilai kesabaran. sebagai umat islam kita di tuntut untuk mempunyai kesabaran, lantaran sesungguhnya allah itu bersama orang-orang yang sabar. hal ini perluh di munculkan pengetahuan yang menjelaskan sebuah hakikat perasaan dan kesabaran kepada uamat. terutama pada kalangan remaja yang akan mulai menginjak kehidupan yang lebih dewasa. kalau hal ini di biarkan, maka kedepanya akan timbul masalah-masalah yang berkaitan dengan norma-norma social.
Dominasi Cinta Pada Kalangan Remaja Sudah Sangat menghawatirkan, di sebabkan lantaran cenderungnya nafsu yang tinggi. ini berkenaan dengan film yang saya muat untuk sebuah makalah. Nah disinal letak keseriusan kita utuk berdakwah. di dalam islam sendiri ada metode untuk bagaimana nantinya kita bisa berdakwah secara tepat. ada tiga macam cara yang bisa di lakukan oleh seorang dakwah: 1) bijaksana 2) maidhoh hasanah 3) diskusi. yang mana itu semua mempunyai letak penerapanya masing-masing. untuk bijaksana dimana kita bisa memperlihatkan teladan yang baik dari kita untuk yang akan di targetkan jadi mad’u. sedangkan maidhoh hasanah yaitu di mana kita mendakwai orang dengan tutur kata yang baik dan itu letaknya pada umat biasa. dan yang terakhir yaitu dengan berdiskusi yang mana ini bisa kita terapkan pada orang-orang cendekiawan. orang cendekiawan itu siapa ? mereka yaitu orang-orang yang berfikir cerdas mirip halnya mahasiswa dan para pejabat tinggi yang lainya 
b.    Rumusan Masalah
1)   Bagaimana kisah hamid dengan zainab dalam film tersebut?
2)   Apakah film ini sanggup menjadi media dakwah yang baik & apa manfaat yang sanggup di ambil ?
c.    Tujuan penulisan
Makalah ini insyaallah akan sedikit banyak bermanfaat bagi kita semua sekaligus membantu untuk memahami kehidupan. dan memberi pelajaran bagi pemuda-pemudi penerus bangsa yang berbudi luhur tahu benar dan salah.
d.   Signifikasi penulis
hakikatnya insan itu punya sebuah harapan untuk kehidupanya, dan harapan itu yaitu keinginan insan untuk memenuhi hasrat dan keinginanya. disisi lain insan akan mengalami tangisan dari setiap kehidupan yang dialaminya, lantaran tangisan yaitu simbol  kelemahan manusia. sedangkan untuk mengurangi tangisan kita bisa memakai cara yang di anjurkan dalam islam yaitru berdo’a kepada tuhanmu. maka tuhanmu akan mengasihimu.
e.    Tinjauan Pustaka
Harapan berdasarkan Raja Yehuda yaitu bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti biar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menyebabkan harapannya menjadi konkret dengan cara berdoa atau berusaha.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
Kalimat lain "harapan palsu" yaitu kondisi dimana harapan dianggap tidak mempunyai dasar berpengaruh atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi konkret sangatlah kecil. (http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Harapan&action=edit&section=1)
 Pengertian dari kata doa.
Pertama, do’a dalam pengertian “Ibadah.” Seperti dalam Al-Quran surah Yûnûs ayat 106. yang Artinya: “Dan janganlah kau beribadah, kepada selain Allah, yaitu kepada sesuatu yang tidak sanggup mendatangkan manfaat kepada engkau dan tidak pula mendatangkan madarat kepada engkau.”
Maksud kata berdo’a di atas yaitu ber-”ibadah” (menyembah). Yaitu jangan menyembah selain daripada Allah, yakni sesuatu yang tidak memperlihatkan manfaat dan tidak pula mendatangkan madarat kepadamu.
Kedua, doa dalam pengertian “Istighatsah” (memohon dukungan dan pertolongan). Seperti dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 23. Artinya: “Dan berdo’alah kau (mintalah bantuan) kepada orang-orang yang sanggup membantumu.”
Maksud kata ber-”doa” (wad’u) dalam ayat ini, yaitu “Istighatsah” (meminta bantuan, atau pertolongan). Yaitu mintalah dukungan atau pertolongan dari orang-orang yang mungkin sanggup membantu dan memperlihatkan pertolongan kepada kamu.
Ketiga, Doa dalam pengertian “permintaan” atau “permohonan.” Seperti dalam Al-Quran surah Al-Mu’min ayat 60. Dan Tuhanmu berfirman: “Mohonlah (mintalah) kau kepada-Ku, niscaya Aku perkenankan (permintaan) kau itu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku [1327] akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”.
Maksud kata “Doa” (ud’ûnî) dalam ayat ini adalah, “memohon” atau “meminta.” Yaitu, mohonlah (mintalah) kepada Aku (Allah) nisscaya Aku (Allah) akan perkenankan permohonan (permintaan) kau itu.
Keempat, Doa dalam pengertian “percakapan”. Seperti dalam Al-Quran surah Yûnûs ayat 10. Do’a mereka di dalamnya ialah: “Subhanakallahumma”, dan salam penghormatan mereka ialah: “Salam” [673]. Dan epilog do’a mereka ialah: “Alhamdulilaahi Rabbil ‘aalamin. Artinya: “Doa (percakapan) mereka di dalamnya (surga), yaitu Subhânakallâhumma (Mahasuci Engkau wahai Tuhan).”
Kelima, Doa dalam pengertian “memanggil.” Seperti firman Allah dalam Al-Quran dibawah ini.
Artinya: “Pada hari, dimana la mendoa (memanggil) kamu.”
Maksud kata “doa” (yad’û) dalam ayat ini yaitu “memanggil.” Yaitu, pada suatu hari, dimana la (Tuhan) menyeru (memanggil) kamu.
Keenam, Doa dalam pengertian “memuji.” Seperti dalam Al-Quran surah Al-Isrâ’ ayat 110. Artinya: “Katakanlah olehmu hai Muhammad: berdoalah (pujilah) akan Allah atau berdoalah (pujilah), akan Ar-Rahmân (Maha penyayang).”
Maksud kata “doa ” (qulid’û) dalam ayat ini yaitu “memuji”. Yaitu, pujilah olehmu Muhammad akan Allah atau pujilah olehmu Muhammad akan Al-Rahmân.
Maka atas dasar uraian di atas sanggup diambil kesimpulan bahwa “doa” yaitu ucapan permohonan dan kebanggaan kepada Allah SWT. dengan cara-cara tertentu disertai kerendahan hati untuk mendapatkan kemaslahatan dan kebaikan yang ada disisi-Nya. Atau dengan istilah Al-Tîbî mirip dikutip Hasbi Al-Shidiq “do’a” yaitu “Melahirkan kehinaan dan kerendahan diri serta menyatakan kehajatan (kebutuhan) dan ketundukan kepada Allah Swt.”
186. Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu perihal Aku, maka (jawablah), bantu-membantu Aku yaitu dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, biar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Asbabun nuzul :Ayat ini turun berkenaan dengan datangnya seorang Arab Badui kepada Nabi SAW yang bertanya: “Apakah Tuhan kita itu dekat, sehingga kami sanggup munajat/memohon kepada-Nya, atau jauh, sehingga kami harus menyeru-Nya?” Nabi SAW terdiam, hingga turunlah ayat ini (S. 2: 186) sebagai tanggapan terhadap pertanyaan itu.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Marduwaih, Abussyaikh dan lain-lainnya dari beberapa jalan, dari Jarir bin Abdul Hamid, dari Abdah as-Sajastani, dari as-Shalt bin Hakim bin Mu’awiyah bin Jaidah, dari bapaknya yang bersumber dari datuknya.)
Menurut riwayat lain, ayat ini (S. 2: 186) turun sebagai tanggapan terhadap beberapa shahabat yang bertanya kepada Nabi SAW: “Dimanakah Tuhan kita?”
(Diriwayatkan oleh ‘Abdurrazzaq dari Hasan, tetapi ada sumber-sumber lain yang memperkuatnya. Hadits ini mursal.)
Menurut riwayat lain, ayat ini (S. 2: 186) turun berkenaan dengan sabda Rasulullah SAW: “Janganlah kalian berkecil hati dalam berdoa, lantaran Allah SWT telah berfirman “Ud’uni astajib lakum” yang artinya berdoalah kau kepada-Ku, niscaya saya mengijabahnya) (S. 40. 60). Berkatalah salah seorang di antara mereka: “Wahai Rasulullah! Apakah Tuhan mendengar doa kita atau bagaimana?” Sebagai jawabannya, turunlah ayat ini (S. 2: 186)
(Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Asakir yang bersumber dari Ali.)
Menurut riwayat lain, sesudah turun ayat “Waqala rabbukum ud’uni astajib lakum” yang artinya berdoalah kau kepada-Ku, niscaya saya mengijabahnya (S. 40: 60), para shahabat tidak mengetahui bilamana yang tepat untuk berdoa. Maka turunlah ayat ini (S. 2: 186)
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari ‘Atha bin abi Rabah.)

II.   Pembahasan
A.    Islam Menjadi Awal Pondasi Hidupnya Cinta 
Hamid dan Zainab berasal dari dua keluarga dengan tingkat sosial yang berbeda. Hamid berasal dari keluarga miskin dan Zainab berasal dari keluarga kaya. Hamid menerima dukungan dana sekolah dari ayah Zainab dan ibunya bekerja di rumah keluarga Zainab. Pertemuan demi pertemuan membuat keduanya saling jatuh cinta. Namun lantaran perbedaan ekonomi dan dibayangi utang budi, Ibu Hamid melarang anaknya untuk berharap mempunyai Zainab. Mereka membuatkan impian yang sama yaitu tiap insan bebas untuk menyayangi dan dicintai. Cobaan demi cobaan pun mendera keduanya. Mulai dari diusirnya Hamid dari kampung lantaran dituduh secara tidak sopan menyentuh Zainab hingga akan dijodohkannya Zainab dengan anak seorang saudagar kaya. Sampai alhasil Hamid dan Zainab merasa harapannya untuk bisa saling mempunyai pupus. Namun Hamid dan Zainab tetap setia dengan akad untuk mempertahankan cinta mereka. Hamid yang terusir dari kampungnya alhasil berkelana hingga hingga ke mekkah dan menunaikan ibadah haji mirip yang diimpikannya. Sementara Zainab tetap menjaga setia janjinya untuk menikah hanya dengan orang yang ia cintai. Di Mekkah Hamid terus beribadah hingga alhasil meninggal di hadapan Ka'bah sesudah mengetahui Zainab meninggal.
Pengorbanan dan usaha selalu di tampakkan dalam film tersebut. seorang hamid walaupun menghadapi banyak duduk masalah namun lantaran dengan kesabaranya ia bisa menghadapi cobaan itu.  hamid rela meninggalkan kampung yang ia cintai demi tegaknya agama islam yang menjadi satu pedoman dalam masyarakatnya. awalnya masyarakat sangat menghargai keberadaan hamid, namun, sesudah kejadian yang tak senono itu alhasil hamid di usir dari kampungnya. disitulah awal ujian dan cobaan yang di berikan oleh allah untuk  hamid. tapi itu tidak lantas mematahkan semangat juang untuk membela agamanya. hamid terus mengahadapi segala eksekusi yang para tetua berikan padanya. lantaran hamid menganggap tetua itu yaitu orang yang telah banyak tahu perihal agama islam. sehingga apapun yang di amanatkan oleh para tetua hamid segera laksanakan dan perjuangkan. rasanya berat ketika meninggalkan kampung tercintanya itu. tetapi hamid tetap mencoba bersabar di ketika dirinya lemah dan disaat dirinya kalah. itu yaitu sedikit teladan untuk kita semua yang beragama islam dan juga sebagai generasi islam yang lebih baik. bagimana kita nantinya itu selalu mengedepankan logika fikiran disaat cobaan itu tiba sebagai ujian hidup kita. dan tidak lantas ketika cobaan itu tiba kita berputus asa. itu tidak mencerminkan seorang perjaka muslim yang sejati. dan juga sebagai seorang muslim kita semua bisa perjuangkan agama kita dalam kondisi apapun dan alasan apapun. sebagai bentuk cintanya kita pada agama islam. namun hal itu sangatlah sulit apalagi kita mau menasehati orang lain. sebelum menasehati orang lian kita beri teladan diri kita sendiri, lantaran itu jauh lebih baik dari orang yang sombong. hamid selalu berharap cintanya dan cinta zainab sanggup bersatu menjadi ikatan cinta yang di ridhoi allah. nampaknya itu sangatlah sulit terjadi. satu sisi hamid yaitu anak dari pembantu rumah zainab. tidaklah etis berdasarkan sosialnya kalau hamid jadi menikah dengan zainab. hal itu di sadari oleh hamid dan zainab ketika mereka mencicipi cinta di hati  mereka. selain itu ibu dari hamid juga tidak mengizinkan hamid mempunyai perasaan itu kepada zainab. lantaran mereka di besarkan bersama-sama di kampung yang sama pula dan pada keluarga yang sama. mereka tidak hanya memikirkan perasaan mereka saja, mereka juga harus memikirkan kembali perasaan orang tuanya. lantaran semenjak perasaan itu tumbuh di hati hamid ibunya selalu memikirkan masa depan hamid dan juga tidak ingin perasaan hamid ini larut kemana-mana biar nantinya tidak terjadi sesuatu hal yang di luar kendali mereka. semangat yang begitu nampak di wajah keduanya untuk sanggup menjadi sebuah keluarga. namun tangisan demi tangisan telah tampak di sekitar mereka lantaran kejadian bencana yang memilikan. di awali dari kejadian hamid mencium zainab ketika zainab mengalami kecelakan(kerem) di dasar sungai erat surau. namun di pandangan masyarakat yang fanatik dengan agamanya mereka kemudian mengecam hamid telah berbuat zina. maka dari itu hamid ingin di usir dari kampung halamanya oleh masyarakat kampungnya. sesudah di beri tahu oleh ibunya, zainab menangis lantaran tersadar kalau hamid akan di beri eksekusi oleh para tetua kampung tersebut. zainab itu sangat menyayangi hamid dengan sepenuh hati dan jiwanya. hati itu tidak bisa di ketahui siapapun kecuali insan itu sendiri dan tuhan. lantaran tuhanlah yang membuat hati dan mengisinya dengan sesuatu yang tidak akan insan itu pahami. hati zainab sangatlah nrimo sehingga apapun yang di perintahkan oleh ayah dan ibunya itu semua dilakukan. termasuk perjodohan dengan kerabat erat dari ayahnya zainab. degan berat hati zainab harus mendapatkan pinangan yang sebenarnya tidak pernah dikehendaki oleh zainab. inilah tangisan yang sangat memiluhkan untuk zainab dan juga hamid. namun diantara tangisan yang di rasakan oleh zainab membuahkan suatu pelajaran yaitu betapa kita harus selalu mengingat allah disaat senang maupun susah. lantaran kebanyakan insan dibumi allah ini melupakan keberadaanya ketika insan itu lengah akan urusan duniawi. inilah sedikit hikmah yang mugkin bisa kita petik dari sebuah citra orang yang pada umumnya gampang melupakan tuhanya. didalam film ini saya mengasumsikan bahwasanya, ketaqwaanlah yang bisa mengahadapi semua derita dan coba yang tuhan berikan untuk hamid dan juga zainab. dan tangisan hamid yaitu ketika melihat dan menyaksikan sendiri ibu yang dia cintai meninggalkan hamid untuk selamanya. dan selamanya pula hamid akan hidup tanpa kasih sayang dari seorang ibu lagi. tangisan dari keduanya hampir  sama ketika ayah dari zainab juga pergi untuk selamanya. ayah zainab mengalami kecelakaan ketika berangkat menuju tanah suci. kecelakaan di alami oleh seluruh jama’ah haji dan tidak ada yang selamat dari kejadian naas itu.kejadian itu tidak melunturkan niatan keluarga zainab untuk tetap melanjutkan pertunangan. sesudah kepergian hamid untuk merantau ke negeri seberang, zainab selalu mengenang masa-masa indah dengan hamid.
B.     Bentuk Hasil Pencarian Islam yang Sejati
harkat martabat islam yang sangat agung membuat insan takut akan siksa yang akan di berikan pada tuhanya, mereka tahu kehidupan ini tak akan usang dan tak akan tepat di dunia. maka mereka semua wajib mengenyam pendidikan islam. mereka menampilkan harga diri dari seorang perempuan-perempuan islam yang mereka ibaratkan ibu yang menyusui mereka. mereka juga menggambarkan nilai-nilai luhur yang tertanam pada diri perempuan. sebuah kehormatan yang luar biasa jikalau mereka( pria ) memperlihatkan penghargaan setinggi-tingginya pada kaum hawa. hal itu juga di lakukan oleh wanita pada kaum lelaki yang memperlihatkan mereka nafkah lahir dan batin. lantaran mereka tahu harga diri wanita ada pada lindungan suami dan tuhanya. apapun yang menjadi kehendak suami haruslah mereka patuhi dan kerjakan sebagaimana mestinya. kaum hawa haruslah menjadi guru yang baik untuk anak-anaknya. lantaran kiprah pokok yang wajib dilakukan seorang ibu yaitu mengurus keluarga dirumah dan menjadi teladan yang baik untuk anak-anaknya. meskipun keberadaan suami tak lagi ada di sekeliling mereka. dan ini menjadi kiprah berat yang di tanggung oleh seorang istri lantaran menanggung beban keluarga sendiri. namun ketika anak itu sudah bisa menggantikan kiprah ayahnya sebagai seorang pencari nafkah maka itu dilakukan. lantaran anak itu wajib menjaga dan melindungi ibunya dari mara bahaya. dan di ketika ibunya tak lagi bisa mendampingi kehidupan anaknya di muka bumi maka janganlah bersedih lantaran tuhanlah yang akan menggantikan mereka berdua. tuhan akan selalu ada buat hambanya yang mendekat dan tuhan akan menjauh kalau hambahnya menjauhkan diri dari tuhan yang menciptakanya. tuhan yang membuat diri mereka yaitu allah SWT. maka merugila mereka yang telah menyekutukan dan meninggalkan ke-esaan allah. sungguh siksa allah itu pedih dan menyakitkan tidak akan ada orang yang bisa menahan siksanya. maka dari itu sudah kewajiban kita semua, baik yang gampang bau tanah ataupun yang masih kecil untuk selalu bertaqwa kepadanya. dengan begitu kita akan mendapatkan ketenangan dan keberkahan dari setiap langkah yang kita buat. namun kalau engakau menhadapi cobaan dalam hidupmu maka hadapilah dengan tegar. lantaran allah akan mengangkat derajat hambahnya yang bisa menghadapi duduk masalah dengan memakai teori keislaman yang di miliki. dan kalau tidak engkau tak di terimah di sekelilingmu maka pergila dari masyarakatmu. maka engkau akann menemukan sesuatu yang di luar naalarmu dan yang engkau cita-citakan sebelumnya. di situlah tuhanmu menyertai segala langkah yang kau nantika kenyataanya dan engkau akan terkagum-kagum akan kebesaranya. kareana yang  ku tahu dari tahu dari tuhanku yaitu selalu menyayangi dari setiap hambanya  yang selalu menyembahnya. dan tuhanku selalu melapangkan segala urusan yang kalau di awali dengan ayat-ayat al-quran yang telah diajarkan oleh nabinya insya allah tuhan ada dan melindungi diri itu.
sosok yang mempunyai kepribadian sangat tinggi dan tak perenah kering untuk di gali dan di teladani yaitu kepribadian rasulullah saw. ketinggian kepribadian rasulullah saw. sanggup dilihat dari pernyataan al-quran, pengukuhan rasulullah saw. sendiri, dan kesaksian keluarga dan para sahabat yang mendampingi beliau. . kesaksian al-quran perihal kepribadian rasulullah saw. sanggup kita lihat dalam firman allah surat al-ahjab [33]:21:
sesungguhnya telah ada pada 9diri) rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi oprang yang mengharap (reahmat) allah dan (kedatangan) hari tamat zaman serta banyak mengingat allah saw. (QS Al-Ahjab [33]:21)
wajib bagi seorang untuk menjadi seorang yang sangat profesional dalam duduk masalah ini, dakwah pada agama allah saw. sebagai aplikasi dari sabda rasulullah saw. yang berbunyi.
“sesungguhnya allah sangat senang jikan salah seorang diantara kau melaksanakan sesuatu dengan cara yang tekun (profesional), sebagimana juga di sebutkan, sesungguhnya allah mewajibkan untuk berbuat sebaik mungkin dalam segala sesuatu.”
artinya melaksanakan amal dengan sebaik-baiknya yaitu kewajiban islam. dan hal ini semakin menjadi berpengaruh kewajibannya kletika menyangkut soal keagamaan.
disinilah kita sanggup menagambil ppelajaran bahwa yang membuat langit dan bumi yaitu allah yang agung. maka seharusnya kita lebih mendekatkan diri pada allah lantaran apapun yang insan lakukan dibumi itu harus di pertanggung jawabkan dan dilihat oleh allah swt. dalam film dibawah lindungan ka’bah ini memang dari awal menceritakan perihal pertemuan hamid dan zainab dan juga pada alhasil menceritakan perihal perpisahan mereka berdua.

Kesimpulan
Dari banyak sekali hal yang telah di bahas pada isi makalah diatas. Saya sanggup menyimpulkan sedikit dari sekian banyaknya goresan pena yang terlampir di lembaran putih. Bahwasanya dalam suatu kehidupan itu ada yang namanya tangisan harapan dan do’a. didalam tangisan itu sedikit banyak mengandung makna yang tersimpan yaitu dengan tangisan maka orang yang beriman itu akan gampang mengingat tuhanya dari pada ketika orang itu sedang bahagia. Nah di situlah satu dari sekian banyak makna yang terkandung dari sebuah tangisan. Kita lanjut pada sebuah harapan. Dengan harapan yang kita cita-citakan maka orang itu mempunyai sasaran yang harus di kejar dengan sebuah usaha yang melalui kerja keras yang maksimal. Dan kalau selesai melakukanya maka semua yang kita lakukan kita pasrahkan saja sama allah pastilah allah yang lebih tahu mana yang terbaik untuk kita. Dan yang terakhir kita memyimpulkan tentag do’a. bagaimana makna didalam sebuah do’a ? do’a itu mengambarkan pada dunia kalau kita adalh makhluk yang kecil da tak berdaya dimata allah ini juga mengambarkan bahwa kita dilarang menyombongkan sesuatu yang ada di bumi milik allah swt.

Referensi:
Arti QS-AN NAHL 125
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=harapan&action=edit&section=1
Paradigma Stain Kudus 2010
http://id.wikipedia.org/wiki/Di_Bawah_Lindungan_Ka'bah_(novel)
Advertisement

Iklan Sidebar

Adsense 728x90